Rabu, 09 Januari 2008

IKOH INTERNAL AUDITOR

IKOH AUDITOR INTERN


Dimulai dari kekaguman saya terhadap Mr. Agung Praptapa, dosen Seminar Audit yang ternyata begitu memotivasi saya menjadi auditor. Sebelumnya Bu atik yang membuat saya mencintai Audit lalu Mr. Agung membuat kecintaan saya terhadap Auditor lebih besar. Saya termotivasi dan berjuang, belajar untuk bisa mendapatkan yang saya cita-citakan. Be a Internal Auditor.

Banyak pihak dewasa ini semakin mengandalkan peran auditor internal dalam mengembangkan dan menjaga efektivitas sistem pengendalian intern, pengelolaan risiko, dan corporate governance. Telah banyak peraturan perundang-undangan, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional yang mencerminkan kepercayaan dan kebutuhan masyarakat terhadap peran audit internal dan sistem pengendalian intern dalam menjaga efektivitas organisasi, untuk menghindari krisis serta kegagalan organisasi. Di Indonesia, pembentukan fungsi audit internal merupakan keharusan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank, dan Lembaga Pemerintah. Perusahaan Publik (Tbk) wajib membentuk Komite Audit agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif, komite audit juga memerlukan fungsi audit internal.
Sistem pengendalian intern semakin menjadi tumpuan dalam mewujudkan organisasi yang sehat dan berhasil. Kewajiban untuk mengembangkan, menjaga dan melaporkan sistem pengendalian intern merupakan ketentuan bagi instansi pemerintah dan BUMN/BUMD, Bank, Perusahaan Publik, maupun Lembaga yang mendapat bantuan dari pemerintah. Auditor internal dapat memberikan sumbangan yang besar bagi komisaris, dewan pengawas, direksi, komite audit, pimpinan organisasi/lembaga, serta manajemen senior dalam mentaati kewajiban tersebut dan memberi nilai tambah organisasi.
Profesi auditor internal telah mengalami banyak perubahan pada beberapa dekade ini. Auditor internal yang awalnya hanya melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan untuk menemukan kecurangan – kecurangan atau penyelewengan serta memeriksa kepatuhan atas peraturan yang berlaku, namun saat ini audit internal tidak sebatas itu. Audit internal modern telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya memfokuskan diri pada masalah – masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Auditor internal bukan hanya memeriksa laporan keuangan dan memeriksa kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku saja, auditor internal juga melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan manajemen, melakukan pengendalian manajemen pengelolaan sumber daya, meminimalkan berbagai resiko yang sangat mungkin terjadi, yaitu dengan melakukan analisis, penilaian serta memberikan saran – saran, rekomendasi kepada para pelaku organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Dalam lingkup manajemen agar sistem pengendalian intern dapat berjalan dengan baik, peran auditor internal atau pemeriksaan internal sangat penting karena mengevaluasi terhadap kegiatan manajemen, hal ini dimaklumi bahwa bentuk audit internal modern meluas pada pemeriksaan operasional.
Hampir semua perusahaan besar menerapkan fungsi internal audit untuk melihat sejauh mana masing-masing bagian dalam perusahaan tersebut mematuhi kebijaksanaan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Namun dalam prakteknya sering tidak berfungsi karena kesalah pemahaman, tidak saja oleh masing-masing bagian yang di audit tetapi juga internal auditornya sendiri yang tidak benar menafsirkan tanggung jawab yang sebenarnya. Lalu kondisi yang sering muncul adalah seorang internal auditor akan dimusuhi karena dianggap sebagai mata-mata. Tentu saja hal ini akan menyebabkan tujuan semula dibentuknya fungsi internal auditor tak tercapai.
Sebagai mana fungsinya, internal auditor melakukan financial audit terutama untuk kepentingan pelaporan kepada pihak-pihak luar perusahaan. Laporan keuangan juga harus disampaikan kepada komisaris, para pemegang saham, bank juga pajak. Dalam hal ini, penekanan akan lebih diberikan pada apakah laporan keuangan tersebut fairness. Namun dilain pihak kepentingan intern dalam hal financial ini akan berbeda, karena internal audit tidak hanya mencakup financial namun juga manajemen. Sehingga yang diharapkan dari Internal Auditor adalah financial audit dan manajemen audit. Permasalahan internal audit akan menjadi kompleks, mengingat masing-masing perusahaan memiliki karakteristik sendiri dan audit tidak saja aspek keuangan tetapi juga manajemen dan operasional.

Jadi kenapa saya harus berkata TIDAK untuk menjadi seorang Internal Auditor ??? SEMANGAT!!!!! Kunjungi iaiglobal.or.id

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Always DO THE BEST!!! AP*